PENTAS
DRAMA TERAKHIR’KU
Kupetik
bunga di taman sambil kuingat masa-masa paling bahagia dalam hidupku, bermain
di taman sambil makan es krim rasa coklat, main bianglala dan trampoline di
kolam bola, bermain bersama sahabat-sahabatku sambil lihat-lihat binatang jinak
yang lucu di pet shop tapi aku tak membelinya, dan masih banyak lagi.
Namun
semuanya berubah saat aku memainkan pentas drama sekolah. Valley, teman baikku
ingin menjadi pemeran utama di pentas drama itu, namun malah aku yang
mendapatkan peran itu, dan diam-diam Valley menghancurkan pentas drama’ku.
Sabtu, 13 November 2012, pada saat
pentas drama.
“Claudya,
segeralah siap-siap!” teriak Pak Lor, guru ekstra teater sekolahku. “Iya, pak”
jawabku dengan sigap. Langsung aku memasuki ruang ganti perempuan dan memakai
gaun khas Jepang, tepatnya Kimono, karena aku berperan sebagai Putri Kaguya.
Namun tiba-tiba aku merasakan ada yang aneh dengan Kimono’ku. Yaa, sebenarnya
bukan punyaku sih, tapi gaun sewaan.
Aku
segera melapor pada Pak Lor. Pak Lor pun mulai panik dan Pak Lor pun segera
memanggi Bu Marsha, dan Bu Marsha segera menjahit gaun’ku. Namun drama itu akan
dimulai 5 menit lagi. Semua orang di ruangan itu panik kecuali Valley dengan
senyum sinis’nya.
Pentas
drama pun dimulai, aku yang berperan sebagai Putri Kaguya memainkan bagiannya
dengan cemerlang saat tiba-tiba Valley, sebagai ibu dari Kaguya menginjak
gaun’ku yang sudah menyentuh lantai dengan sengaja sehingga aku terjatuh.
Kaki’ku keseleo dan aku segera dibopong oleh Pak Lor menuju ke ruang UKS.
“Ini
semua gara-gara Claudya!!” tuduh semua murid di kelasku, tanpa mereka ketahui
penyebab sebenarnya. “Sudah relakan saja,” kata Bu Marsha membela’ku. Aku yang
tidak rela dituduh seperti itu ingin berteriak dan menangis. Namun itu tidak bisa
kulakukan di sekolah, apalagi di depan semua murid yang sekarang sudah
membenciku, dan apalagi jika aku menangis di depan mereka, mereka akan
mengecapku sebagai anak CENGENG.
Jumat, 13 April 2013, saat ini.
Dan
begitulah ceritanya. Sampai saat ini, aku masuh dijauhi teman sekelas ku. Namun
sebenarnya ada satu orang yang masih mau berteman denganku, karena dia melihat
kejadian aslinya dengan mata kepalanya sendiri. Tapi mungkin kalau dia tidak
melihat kejadian yang “SEBENARNYA” dia juga akan ikut menjauhiku seperti yang
lain’nya. Dan dia bernama John.
Aku
dan John sudah bersahabat sejak 2 minggu setelah pentas itu sampai sekarang,
tapi tak ada yang tahu kalau kami bersahabat, kecuali Valley, dan dia membujuk
John agar dia tidak bersahabat dengan’ku dengan membicarakan semua kejelekanku.
Tapi semua bohong belaka.
Tapi
sepertinya John adalah sahabat yang baik, karena dia tidak termakan dengan
semua bualan Valley. Aku bersyukur telah bersahabat dengannya. Terimakasih
telah memberikanku sahabat seperti John, Tuhan.
Dan
akhirnya aku dan John bersahabat sampai kami lulus.
By
: Feli VIB /13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar